![]() |
Dominikus D. Koten, Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua presidium PMKRI Cabang Bogor Santo Joseph a Cupertino periode 2019/2020. |
BOGOR, VERBIVORA.COM- Berakhirnya masa kepengurusan
dalam roda organisasi, Perhimpunan Mahasiswa Republik Indonesia (PMKRI) Cabang
Bogor Santo Joseph a Cupertino kembali menggelar Rapat Umum Anggota Cabang (RUAC)
pada Sabtu dan Minggu, 16-17 Maret 2019 di Aula Marga Putra, Baranangsiang, Kota Bogor.
RUAC adalah forum legislatif
tertinggi di tingkat cabang dalam organisasi Perhimpunan Mahasiswa Republik
Indonesia (PMKRI), dengan terdapat
beberapa agenda, salah satunya yakni pemilihan Madataris RUAC/Formatur
Tunggal/Ketua Presidum dalam satu tahun masa kepemimpinan. Periode sebelumnya (2018/2019)
diketuai oleh Oktavianus Nahak Tetik.
RUAC dimulai dengan pembukaan sidang
kehormatan yang dipimpin langsung oleh Ketua presidium PMKRI Cabang Bogor, Oktavianus Nahak Tetik. Dalam sambutannya,
Okto mengajak seluruh anggota aktif PMKRI Bogor untuk memaknai hal yang fundamental
berkenaan dengan penyelenggaraan RUAC.
Kali pertama, lanjut Okto, saya mau bicara soal RUAC. Proses RUAC adalah tidak semata mata
hanya memilih Ketua Presidium, tapi RUAC adalah salah satu
wadah untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan lama, berdinamika menemukan
masalah dan tentunya merumuskan solusi bersama untuk acuan program-program pengurus berikutnya. Hal ini
saya katakan agar kita semua memahami hakikat dari pada RUAC tersebut.
“Hari ini, detik ini di depan meja sidang ini, saya tentunya sangat bersyukur dan mengapresiasi rekan-rekan pengurus periode 2018/2019 atas partisipasinya, atas kerja kerasnya selama ini bersama saya menjalankan kerja-kerja organisasi hingga akhir masa bakti kami. Semoga kebersamaan itu tetap kita rajut bersama di masa yang akan datang,” ungkapnya.
Selain itu,
Okto turut menyampaikan terima kasihnya kepada Tim Kerja RUAC yang dikomandoi oleh Ferdy Ate dkk, kepada Dewan Pimpinan
Cabang periode
2018-2019, Anggota Penyatu, Romo Moderator, Uskup
Bogor, rekan-rekan Cipayung Bogor, para pemuda lingkup Kota dan kabupaten Bogor, tokoh agama,
tokoh politik, tokoh budaya dan stakeholder jaringan PMKRI Bogor atas jasanya
bersama kepengurusan satu tahun.
“Terakhir dengan besar hati, saya mewakili DPC periode 2018-2019 menyampaikan bahwa PMKRI Bogor telah sedikit banyak menciptakan atmosfer perhimpunan yang baru, tradisi yang baru dan semoga semangat ini tetap dipertahankan kemudian ditularkan kepada rekan-rekan seperhimpunan dan generasi berikutnya,” tambahnya.
Diakhir sambutannya, Okto mengajak semua
kader PMKRI Bogor untuk tetap menjadikan Yesus sebagai teladan gerakan dalam setiap
aktivitas perhimpunan dan kehidupan sosial, dan terus menjaga kepekaan terhadap
realitas yang terjadi baik dalam internal PMKRI, Gereja dan bangsa.
Dalam
momentum yang sama, Ketua Tim Kerja RUAC, Ferdinandus Wali Ate dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
terutama panitia yang ikut terlibat dalam menyukseskan kegiatan RUAC.
Perheletan
RUAC tersebut melewati beberapa rangakaian agenda hingga terpilihnya Dominikus Dowo Koten
sebagai Mandataris RUAC/Formatur Tunggal/Ketua presidium PMKRI Cabang Bogor
Santo Joseph a Cupertino periode 2019/2020. Pemilihan berlangsung setelah agenda
penyampaian Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) oleh Oktavianus Nahak Tetik
periode 2018/2019 dinyatakan diterima oleh forum RUAC PMKRI Cabang Bogor Santo
Joseph a Cupertino.
Diketahui, pemilihan dilakukan secara
demokrasi (pemilihan tertutup),
Dominikus Dowo Koten mengantongi 16
suara dari
lawan kandidat Mikhael Limas yang mengantongi
5 suara.
Pada penghujung
RUAC, Dominikus Dowo Koten selaku mandataris terpilih menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar
PMKRI Cabang Bogor Santo Joseph a Cupertino. Di depan forum RUAC ia
menyampaikan syukur dan terima kasih karena telah diberikan kepercayaan untuk
melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan PMKRI Cabang Bogor Santo Joseph a
Cupertino periode 2019/2020.
“Saya bersyukur dan berterima kasih
atas kepercayaan yang diberikan untuk melanjutkan tongkat estafet perhimpunan
ini. Akhir dari proses demokratis yang telah kita lewati, kita tidak berbicara
soal kalah atau menang tetapi kita tetap satu dalam organisasi. Besar harapan
saya, solidaritas antara anggota tetap terjaga agar kita dapat membawa
organisasi tercinta ini menjadi lebih baik lagi dalam satu tahun ke depan
secara bersama-sama, ” tutup Dominikus. *(y/s)
KOMENTAR