 |
| Ketua Presidium PP PMKRI Benidiktus Papa bersama Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, saat penyerahan piagam, Kamis (6/1/2022)/ist. |
Jakarta, Verbivora.com - Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan Catholic Millennial Summit yang akan diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) karena sesuai dengan semangat moderasi beragama.
Hal tersebut disampaikan Menag Yaqut Cholil Qoumas bersama Albertus Magnus Toto Adiyarto selaku Plt. Dirjen Bimas Katolik, saat menerima audiensi PP PMKRI, Kamis (6/1/2022).
Ketua Presedium PP PMKRI, Benidiktus Papa mengawali pertemuan ini dengan membicarakan beberapa hal yang berkaitan dengan kehidupan umat beragama di Indonesia.
Ia menyampaikan, “mendukung program kementerian agama yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis dan mampu hidup saling berdampingan, sebagaimana moderasi antar umat beragama harus senantiasa digalakkan.”
Ia juga menyinggung beberapa oknum yang berusaha memecah belah persaudaraan yang terjadi saat ini.
"Perlu ada langkah preventif dan terorganisir untuk mencegah terjadinya aksi-aksi provokatif yang berusaha memecah belah warisan keberagaman yang senantiasa kita jaga dengan semangat multikulturalisme,” tegas Beni.
Baca juga: Audiensi dengan Ketua KWI, ini 8 Poin Penting yang Dibahas PP PMKRI
Paulus Gemma Galgani selaku Presidium Hubungan Masyarakat Katolik (PHMK) PP PMKRI yang juga berkesempatan hadir, menyampaikan program kerja yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
”PMKRI dalam waktu dekat akan mengadakan Catholic Millennial Summit (CMS), hadirnya kegiatan ini merupakan semangat bersama untuk membentuj pola pendidikan kader yang secara kontekstual mengintegrasikan pendekatan inovatif dan kreatif,” terangnya.
“Selain itu, tujuan kegiatan ini juga sebagai bentuk komitmen untuk mengintegrasikan misi Gereja baik secara universal maupun lokal. Adapun rangkain kegiatannya yakni Fratelli Tutti Global Conference (FTGC) dan Integral Ecology Global Climate Action (IEGCA)," lanjut Gani.
Ia berharap, kegiataan ini tidak hanya menumbuhkan rasa persaudaraan antar umat manusia, melainkan tumbuh juga dalam kesadaran ekologis.
Hal senada juga disampaikan oleh Benediktus Wastu Paramabodhi selaku Presidium Hubungan Luar Negeri (PHLN) PP PMKRI.
“Semangat moderasi beragama yang digalakkan oleh PMKRI saat ini berangkat dari refleksi atas Dokumen Abu Dhabi dan seruan Paus Fransiskus yang tertuang dalam Ensiklik Fratelli Tutti, yang menyerukan perlunya menciptakan persaudaraan antar umat manusia beriman sehingga dapat hidup bersama dengan aman dan damai di dunia," jelasnya.
Baca juga: Tingkatkan Sinergitas, PP PMKRI Bersama Dirjen Bimas Katolik Bahas Isu Strategis
Berkaitan dengan hidup aman dan damai di dunia, ia menekankan, keharmonisan hidup bersama tidak hanya sebatas hidup berdampingan dengan umat manusia.
"Perlu keselarasan dengan seluruh makhluk hidup ciptaan Tuhan, termaksud bumi tempat kita tinggal. Hal inilah yang tertuang dalam Ensiklik Laudato Si,” tambah Rama, sapaan akrabnya.
Sebagai bentuk aktualisasi dari semangat ini, Rama menuturkan, “PMKRI akan mengadakan workshop terkait dengan green movement yang bekerja sama dengan sejumlah praktisi dan aktivis. Dimana puncak dari kegiatan ini ditutup dengan menanam pohon bersama.”
Menteri Agama sangat antusias dengan program kerja yang ditawarkan oleh PMKRI. Ia mengatakan, siap mendukung sepenuhnya.
“Kami mendukung sepenuhnya kegiatan PMKRI, dikarenakan kegiatan ini bertujuan mewujudkan lahirnya kesadaran umat beragama dan menumbuhkan benih-benih persaudaraan,“ imbuhnya.
Sebagai bentuk komitmen dukungan, ia meminta Plt. Dirjen Bimas Katolik turut dilibatkan untuk menyukseskan kegiatan ini.
Di akhir kegiatan, ia turut menyampaikan agar kiranya kegiatan ini tidak hanya berakhir dalam bentuk seremonial belaka, namun perlu langkah tindak lanjut sehingga dapat memberikan hasil yang maksimal, dan kehadiran PMKRI di tengah-tengah umat beragama khususnya para kaum muda dapat dirasakan manfaatnya. *(AR)
 |
| PP PMKRI saat beraudiensi dengan Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Kamis (6/1/2022)/ist. |
KOMENTAR