Islamophobia Meningkat, Atmosfer Politik AS Memburuk

ISLAMOPHOBIA MENINGKAT DI AS. Washington DC, verbivora.com – Islamophobia di tengah warga Amerika Serikat meningkat selama beberapa bulan terakhir. Hal tersebut tidak pernah terlepas dari kampanye anti-Muslim yang dilakukan calon presiden As Donald Trump. Lembaga think-tank Dewan Hubungan Amerika-Islam (Council on American-Islamic Relations/CAIR) membenarkan hal itu.
Islamophobia Meningkat, Atmosfer Politik AS Makin Buruk
Calon Presiden AS Donald Trump – Sumber: ist

Corey Saylor, Direktur CAIR Departemen Urusan Pengawasan dan Pemberantasan Islamophobia mengatakan, Islamophobia sebagai atmosfer politik beracun semakin memburuk di Amerika Serikat ketika Donald Trump maju menjadi calon presiden sebagi rival berat Hillary Clinton.

“Hal ini jelas, sejak Trump menjadi calon presiden, islamophobia di AS telah memburuk. Pertama, dia mensistematisasi hal itu (islamophobia) dalam kampanyenya, dan kami lihat hal itu tidak pernah dilakukan oleh capres-capres sebelumnya,” kata Corey di Wasington, Sabtu, (5/11/2016).

Islamophobia merupakan kebencian atau ketakutan terhadap Islam atau Muslim, terlebih jika dikhawatirkan sebagai kekuatan politik. Kebencian yang ditebarkan Trump lewat kampanyenya menurut Saylor, bukan hanya memperkeruh situasi politik AS, tetapi juga meruncing aksi anti Muslim di negeri Paman Sam itu.

“Jadi, setelah adanya serangan di San Bernardino (2015) ditambah dengan pernyataan Trump yang mengatakan akan melarang orang Muslim datang ke AS, kami melihat ada lonjakan besar aktivitas anti-muslim pada titik ini,” ujar dia.

Saylor menyampaikan kekewhatirannya bahwa sikap islamophobia yang kerap dihembuskan dalam setiap kampanye Trump akan memperparah sikap warga AS yang sebelumnya memang sudah memiliki pemikiran anti Muslim.

“Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Amerika adalah negara yang hebat, namun kami sedang mengalami momen yang kurang baik,” ujar Saylor.

Sebelumnya, kandidat presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dalam beberapa kampanyenya mengatakan ingin melarang orang Muslim masuk ke Amerika Serikat bila nanti terpilih sebagai presiden.

Pernyataan itu dia sampaikan terkait insiden penembakan, yang diduga dilakukan oleh pasangan Muslim di San Bernardino, California, pada awal Desember 2015, yang menewaskan 14 orang.

Trump ketika itu mengatakan “Islam memicu kebencian terhadap Amerika” dan selama pemerintah masih mencari tahu akar persoalan tersebut, ada baiknya semua orang Islam “tak dibolehkan masuk ke Amerika”.* (Andy Tandang)

Exit mobile version