Pemuda Harus Lebih Peka Dalam Penyelenggaraan Pemilu

foto:Evensianus Dahe Jawang/ist

Jakarta, Verbivora.com – Demokrasi merupakan sarana universal bagi rakyat untuk mengeksistensikan kedaulatannya. Adapun secara esensinya ialah terdapat pada pemilihan umum. Perwujudan kedaulatan rakyat dalam pemerintahan yang demokratis merupakan suatu keharusan. 

Kuasa oleh rakyat juga sering disebut “Kedaulatan Populer” dan mengacu pada bentuk pemerintahan oleh rakyat secara langsung,partisipatoris dan representatif.

Sehubungan dengan adanya pesta dan kontestasi demokrasi secara serentak (Pilpres, Pileg, dan Pilkada) yang dilaksanakan langsung, umum, bebas, jujur dan adil yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan disambut oleh seluruh warga Negara Indonesia pada 2024 nanti, momentum itu akan menjadikan rakyat sebagai kunci dari demokrasi untuk menentukan masa depan Bangsa dan Negara dimana setiap individu yang memiliki hak penuh akan memilih seorang perwakilan (Pemimpin) dari masing-masing individu tersebut. Karenanya demokrasi juga disebut “goverment of the people, by the people, and for the people,“(Abraham Lincoln).

Dalam menyambut pesta demokrasi 2024 mendatang, setiap elemen khususnya orang muda  perlu memastikan terwujudnya pemilu yang transparan dan berintegritas serta terhindar dari politik indentitas dalam penyelenggaraannya, sebagai wujud instrument penentuan kepemimpinan politik yang betul-betul diinginkan oleh rakyat dan bukan pemimpin yang lahir dari oligarki kekuasaan. 

Orang muda harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan penyadaran politik dalam pusaran kontestasi demokrasi sehingga eksistensinya sebagai kaum perubahan dapat terwujud sebagai bentuk kontribusi terhadap pendidikan politik yang mencerahkan, sehingga dengan kehadiran pemuda ini, dapat sama-sama mewujudkan proses demokrasi yang jujur, adil, dan berkualitas.

Orang muda mendukung jalannya pesta demokrasi yang dilaksanakan secara serentak dengan damai, anti hoax dan terhindar dari isu politik identitas yakni terkait suku, agama, ras dan golongan (SARA) apalagi kampanye hitam (Black Campaing) dan politik uang (Money Politic).

Momentum 2024 mendatang merupakan ikhtiar pemenuhan nilai-nilai demokrasi di masyarakat Indonesia. karena itu, orang muda  diharapkan dapat menjaga semangat independensi,  agar penyelenggaraan Pemilu dapat berlangsung dengan damai, berkualitas dan berintegritas.

Kaum muda memiliki doktrin sebagai penggerak peradaban, dan juga agen perubahan. Dengan begitu, doktrin tersebut seharusnya meniscayakan pemuda untuk menolak hal-hal yang akan menghambat kemajuan pembangunan, apalagi jika mendistorsikan konsep Bhinneka Tunggal Ika.

Situasi nasional dan internasional hari ini menjebak beberapa negara berada dalam inflasi dan krisis ekonomi dan yang korban adalah rakyat. karena itu dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan konsepsional yang dapat menerjemahkan kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berbagai program penanggulangan demi mengatasi rangkaian persoalan yang dihadapi rakyat saat ini. Itulah yang dimaksud dengan “people needs and interests”.

Bahwa apapun yang diinginkan oleh Rakyat demi kepentingan Bangsa dan Negara maka pemimpin wajib mewujudkan mimpi tersebut sebab suara rakyat suara tuhan (Vox Vovuli Vox Dei).

 Oleh : Evensianus Dahe Jawang, Aktivis PMKRI

Exit mobile version