 |
| Cipaung Plus – Sumber: Dok. ist |
Sebagai negara demokrasi ada dua hal yang kita hadapi bersama sebagai anak bangsa: pertama, di satu sisi adalah kebebasan individu dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang dilindungi negara, dan kedua, di lain pihak, ekses tersebut bisa berujung pada realisasi kebebasan yang kebablasan sehingga kebebasan dan martabat sesama anak bangsa dikorbankan.
Aksi teror di sejumlah daerah, di Samarinda, Singkawang, dan Kota Batu, merupakan pukulan telak di wajah demokrasi kita. Negara terlihat sangat rapuh dalam mengantisipasi terjadinya tindakan tindakan teror yang merobek kebhinekaan kita. Dalam peristiwa tersebut, negara tampak tidak hadir membela nasib para korban.
Di negeri yang demokratis ini, keamanan dan kenyamanan di samping kesejahteraan, menjadi suatu barang mewah. Sebagai besar dari pada anak bangsa ini hidup dalam belenggu ketakutan yang diciptakan oleh sekelompok orang yang mengklaim diri bertuhan dan selalu mengenakan jubah agama dalam melancarkan aksinya.
Melihat serangkaian peristiwa sosial yang mencekam kehidupan dan merusak tata hidup kemajemukan keindonesiaan kita, kami mengimbau kepada segenap elemen bangsa dan terutama kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk segera menyelesaikan aksi-aksi teror yang terjadi sampai ke akar-akarnya.
Kami menilai selama ini negara seperti membiarkan dan bahkan memelihara kelompok-kelompok teroris yang ada di depan mata tanpa ada sebuah usaha serius untuk memberantasinya. Kami minta kepada pemerintah untuk, tidak saja mengobati luka bangsa karena ulah para teroris, tetapi mencegah secara sungguh sungguh supaya aksi-aksi teror atas nama apapun tidak lagi terjadi di negeri yang kita cintai ini.
Oleh karena itu, kami meminta kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla untuk:
1. Memerintahkan Kepolisian Republik Indonesia dan seluruh pihak terkait untuk mengusut tuntas dalang dan pelaku teror di Samarinda, Singkawang, dan juga Kota Batu.
2. Memastikan bahwa tidak akan terjadi lagi aksi-aksi serupa dengan menyiagakan seluruh aparatur negara untuk mencegah kemungkinan terjadinya aksi teror.
3. Menyerukan kepada semua elemen masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan aksi teror kaum fundamentalis yang semakin nyata di tengah-tengah masyarakat
4. Menegaskan kepada semua pihak bahwa kekerasan atas nama apapun, dengan alasan apapun, tidak dapat dibenarkan.
Cc: (PB PMII, PB HMI, PP PMKRI, PP GMKI, PP GMNI, PP KAMMI, DPP IMM, PP KMHDI, PP HIKMAHBUDHI)
