Lonceng Kematian PMKRI di Era Disrupsi Teknologi

BAGIKAN:


Ket. Rinto Namang, Germas PP PMKRI Periode 2018/2020. (Foto. Istimewa)
Oleh: Rinto Namang*

Dalam konferensi pers terakhir ketika Nokia diakuisisi oleh Microsoft, Stephen Elop, CEO Nokia, mengatakan: “kami tidak melakukan kesalahan apapun, tapi, entah kenapa, kami kalah.” Kasus ini merupakan salah satu contoh bahwa perusahaan besar dan mapan seperti Nokia dapat runtuh tanpa melakukan kesalahan. Nokia punya sistem pemasaran yang bagus, pangsa pasar yang luas, harga terjangkau, manajemen yang hebat, diisi oleh para teknisi yang berpengalaman, tapi kenapa mereka kalah?

Jim Collins menyebut kekalahan tersebut lahir dari sikap jumawah dan kurang awas terhadap perubahan yang terjadi. “Mereka yang sudah bagus itu terlena, kurang awas. Sebab, yang bagus itu adalah musuh dari kejayaan.” Sikap lena membuat Nokia tidak menyadari gempuran-gempuran  (disruptions) dari luar dirinya. Disrupsi ini bersifat mencerai beraikan struktur yang ajeg dan mapan. Bagaikan setiap anggota tubuh yang tercerai berai, demikian yang terjadi pada perusahaan-perusahaan mapan seperti Nokia.

PMKRI di Era Disrupsi Teknologi

Dunia hari ini adalah dunia yang disruptif yang bergerak cepat dalam kecanggihan aplikasi teknologi informasi. Anak-anak muda yang berpikiran terbuka terhadap perubahan melihat kecanggihan aplikasi teknologi informatika adalah sebuah jalan baru untuk keluar dari krisis ekonomi yang melanda Asia (1997) dan Amerika Serikat (2008). “Mereka bukan saja berwirausaha, melainkan mendisrupsi industri, meremajakan, dan membongkar pendekatan-pendekatan lama dengan cara-cara baru” (Rhenald Kasali: 2017).

Perubahan tak bisa ditunda. Kemapanan dan pengalaman bukanlah jaminan untuk tetap bertahan dan bersaing di era disrupsi ini. Nokia memberi kita pelajaran penting. Kita bisa melakukan pengamatan di sekitar kita. Ojek pangkalan terdisrupsi oleh Ojek online (Go-Jek, Grab, dll), perusahaan es balok terdisrupsi oleh lemari es yang memproduksi es berukuran kecil untuk rumah tangga, dan masih banyak contoh lainnya. Contoh-contoh itu hendak mengatakan bahwa pengalaman, kemapanan, kualitas, pangsa pasar, dan sebagainya akan tergeser oleh para pendatang baru (incumbent) yang terbuka terhadap masa depan.

Era disrupsi ini menghadapkan para petahana (incumbent) dengan para pendatang baru (new comer) sebagai dua kekuatan yang saling melibas dan kita segera tahu pemenangnya adalah para pendatang baru itu. Rhenald Kasali membagi dua kenyataan ini ke dalam dua watak dan cara berpikir yang sama sekali kontras.

Petahana cenderung kaku dan antiperubahan radikal serta mengglorifikasi pengalaman masa lalu. Mereka terjebak dalam ‘pola berpikir yang mapan’ (fixed mindset), yang melihat kecerdasan sebagai sesuatu yang statis. Ciri-ciri orang dengan fixed mindset adalah orang yang mudah menyerah, menghindari tantangan, melihat usaha sebagai kesia-siaan, terancam dengan keberhasilan orang lain, mengabaikan kritik, serta susah move on dari kejayaan masa lalu. Sementara di seberang sana terdapat para pendatang baru yang memiliki cara berpikir yang maju dan terbuka (disruptive mindset/growth mindset). Mereka adalah orang-orang yang melihat masa depan sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang, menerima tantangan baru, tahan uji terhadap rintangan, belajar dari kritikan, dan berani mengambil resiko.

Disrupsi teknologi menyerang kekuatan lama dengan efek kejut yang besar tanpa sang petahana sadar bahwa dirinya diserang. Selain punya efek kejut (surprises), disrupsi teknologi mampu sekonyong-konyong menggeser (sudden shift) status quo petahana sehingga nyaris kehilangan basis dan pasar dengan kecepatan (speed) yang luar biasa.  Lantas bagaimana dengan PMKRI?

Setelah berdiri selama 72 tahun, PMKRI mandul dalam melahirkan kader-kader yang handal dan inovatif untuk mewarnai Indonesia dalam banyak aspek. Pada era pasca revolusi dan Orde Lama, kita boleh berbangga karena dari rahim perhimpunan lahir tokoh-tokoh seperti Harry Tjan Silalahi, Cosmas Batubara, Chris Siner Keytimu, Paulus Januar, dan lain sebagainya. Namun di era pasca reformasi hingga kini, PMKRI mengalami menopause sehingga tak mampu melahirkan anak-anak zaman yang terpandang dan disegani dalam kancah nasional.

Selain itu pembinaan dan perjuangan PMKRI nyaris berlangsung tanpa orientasi dan visi yang jelas. Visi-misi-nilai hanya jadi jargon dan mantra agung untuk dipekik, tapi pelaksanaannya justru berlawanan arah.

Adakah kesalahan? Setelah sekian lama, terutama pascareformasi, kita tidak menyadari bahwa perubahan sedang berlangsung dan sangat cepat. Kita masih nyaman dalam kisah-kisah masa lalu dan malas beranjak dari sana dan percaya bahwa kesetiaan dalam berproses di Margasiswa akan mengantarkan kita menjadi orang sukses dengan semboyan tua “hasil tidak pernah mengkhianati proses.” Proses memang penting. Namun di zaman ini, daya pacu proses memainkan peran penting. Pilihannya bukan proses pelan dan cepat, tetapi proses cepat atau lebih cepat. Sebab, melambat (sekalipun berproses) berarti dilibas.

Tantangan utama PMKRI hari ini bukan seperti era 60 tahun silam ketika dunia dalam tegangan Perang Dingin, tantangan kita hari ini adalah kemajuan teknologi yang dengan cepat atau bahkan sangat cepat menyerang seluruh sendi kehidupan. Bagi mereka yang siap sedia menghadapi kemajuan teknologi yang cepat ini akan melihat peluang dan tantangan di dalamnya, tapi bagi mereka yang abai dan tidak siap akan kalah dan mati terlindas.

Kasali mendeteksi ada tiga hal yang membuat sebuah organisasi tidak berkembang dan mati. Pertama, organisasi yang terlalu mengglorifikasi kejayaan masa lalu dan tinggal dengan nyaman di dalamnya; kedua, takut untuk membongkar kemapanan; dan ketiga, tidak mampu berinovasi. Tiga hal ini membuat sebuah organisasi seperti katak yang dimasukan ke dalam air lalu direbus, ia tak sadar tapi akhirnya mati. Lalu apa yang harus dilakukan supaya dapat bertahan hidup? Adaptasi dan kolaborasi menjadi sesuatu yang penting dan perlu.

PMKRI perlu meninggalkan masa lalu demi menatap masa depan secara jernih. Keberlangsungan organisasi adalah tentang masa depan, tentang bagaimana merumuskan strategi untuk diimplementasikan ke dalam situasi kekinian. Untuk dapat menatap masa depan tanpa terjebak dalam bayang-bayang glorifikasi masa lalu, maka diperlukan sebuah transformasi total tubuh organisasi untuk merevitalisasi diri. Di atas segalanya inovasi menjadi hal krusial agar organisasi selalu membaharui diri, menyesuaikan diri dengan kemajuan zamannya. Peter F. Drucker mengatakan: “Bahaya terbesar dalam masa penuh pergolakan bukan soal pergolakannya, tetapi bertindak dengan cara berpikir kolot.”

Contoh, dalam bidang gerakan PMKRI masih menggunakan metode gerakan yang konvensional dan demonstratif. Hari ini, dengan kemajuan teknologi perubahan kebijakan pemerintah dapat diintervensi melalui aplikasi media sosial yang mampu mempengaruhi opini publik melalui trending topic lewat Twitter atau mengajukan tuntutan secara kolektif lewat situs change.org. Hal itu mungkin terjadi jika setiap anggota PMKRI melek menggunakan Twitter dan perangkat medsos lainnya.

Konteks PMKRI hari adalah dunia yang terdigitalisasi yang, suka tak suka, harus dihadapi dengan strategi yang tepat dan segera. Hal paling utama yang harus disadari dalam menghadapi era disrupsi teknologi ini adalah tahu bahwa kita sedang berada dalam situasi itu. Sokrates mengajarkan kita dengan “saya tahu bahwa saya tidak tahu” sebagai kesediaan untuk membuka diri terhadap perubahan. Yang parah adalah memelihara sikap “saya tidak tahu bahwa saya tidak tahu” dan keukeuh mempertahankannya. Sikap mempertahankan status quo adalah sikap tidak ingin berubah.

Selalu ada pemenang dan pecundang dalam setiap kompetisi. Yang menang bukan mereka yang besar dan kuat, punya modal besar, tetapi mereka yang bisa beradaptasi dengan tuntutan zaman dan pada gilirannya menjadi anak zaman. Ketidakberdayaan bisa menimpa siapa saja, termasuk PMKRI, jika PMKRI terlena dan salah membaca tanda-tanda zaman, salah bergerak, atau terlambat merespons situasi. Kita tak ingin PMKRI mati, kita ingin PMKRI tetap hidup, maju, dan bergerak cepat. Tentu saja, kita tak ingin kemajuan teknologi yang serba cepat ini menjadi lonceng kematian bagi PMKRI!

*Penulis adalah Presidium Gerakan Kemasyarakatan PP PMKRI

KOMENTAR

Nama

#Kita_Indonesia,19,#Pilpres2019,4,#RUUPesantrendanPendidikanKeagamaan.,1,Aceh utara,1,Afganistan,1,afrika,1,Agama,1,Agus,1,Agustina Doren,3,Ahok,4,Aksi 2 Desember,1,Aksi Damai,1,Aktivis,2,Alboin Samosir,1,Alfred R. Januar Nabal,1,Amandemen,1,Amnesti,1,Anas,1,Anastasia Rosalinda,1,Anastasia Rosalinda B,1,ANBTI,1,Andre Pareira,1,Angelo Wake Kako,1,Anies,1,Anies-Sandi,1,Anis Baswedan,1,Apel Kebangsaan,1,Artikel,18,AS,3,B ERITA PMKRI,1,BADJA NTT,1,Bandung,1,Banjarmasin,1,Bara Pattyradja,2,Bayi,1,Beijing,1,Beijng,1,Berita,2,berita PMKRI,2,Berita PMKRI Kupang,2,Berita PMKRI Pusat,16,Berita PMKRI Ruteng,2,Berita PMKRI Samarinda,2,Bhumibol,1,Bogor,2,Bogor Tolak Khilafah,1,Bone,1,BPK,1,BPKP,1,Buaya,1,BUMN,1,Bunda,1,Buni yani,1,Bupati Dogiyai,2,Bupati Lembata,1,BUPATI NAGEKEO,1,Cagub,1,Cegah Radikalisme,3,Cerpen,4,CHINA,1,Chrisantus Nana,1,cina,1,Cipayung Plus,1,covid-19,3,Daerah,77,Danrem samarinda,1,Demo Susulan,1,Demokrasi,7,Den Haag,1,Denpasar,1,Densus Tipikor,1,Desa Bantala,1,Desak,1,Dhani,1,Dialog,1,Dibekap,1,Dibenturkan,1,Diciduk,1,Diplomasi,1,Dipolisikan,1,Dirjen Bimas Katolik,1,Disintegrasi Bangsa,1,Ditangkap,4,Ditendang,1,Diteror,1,Djarot,1,DOGIYAI,2,DONASI BUKU,1,DPD,4,DPD-RI,1,DPR RI,1,DPRD Dogiyai,2,DPRD Kota Malang,1,DPRD NTT,1,dprd provinsi kaltim,1,Dukun,1,Duta Genre,1,Efraim Mbomba Reda,1,Ekologi,1,Eksekusi,1,Epenk Djawang,2,Era 4.0,1,Erens Holivil,1,ESDM,1,Fahri,1,Febby Siharina,1,Filipina,1,Flores Timur,2,Florianus Herminus Mau,1,Fokus,9,Freeport,2,Gabriel Toang,1,Gadungan,1,GAME ONLINE,2,Geert Wilder,1,Gempa Lombok,6,Gempa NTB,3,Gempa Palu,3,Gempa Palu #Kita_Indonesia,4,Glen Fredly,1,GMKI,5,GMKI Makassar,1,GMNI Makassar,1,GMNI Sumut,4,GP Ansor,1,Gratifikasi,1,Greget,1,Gubernur NTT,1,GUSDURian,1,Gusma,1,Habib Riziq,1,Habibie,1,Hacker WhatsApp,1,HAITI,1,Hari HAM,5,Hari Kartini,3,Hari Pahlawan,3,hari sumpah pemuda,3,Hari Valentine,1,Hillary,1,Hillary Clinton,1,HIMAPEN JABODETABEK,1,Hindari Kriminalisasi,1,Hoax,1,Human Trafficking,2,ICRP,1,ICW,1,Ignatius Pati Ola,1,IKASANTRI,2,Impor Garam,1,india,1,inggris,1,Intan,1,Intelijen,1,Internasional,51,Irak,4,IrmanGusman,3,ISIS,1,Islamophobia,1,Israel,1,Istri Dimas kanjeng,1,Jaga Toleransi,1,Jajak Pendapat,1,Jakarta,23,Jembatan Waima,1,JEMI BERE,1,Jipik,1,Jokowi,5,Jokowi.,1,Jurnalistik,1,Kabar PMKRI Maumere,4,Kabar IMCS,1,Kabar PMKRI,11,Kabar PMKRI Ambon,3,Kabar PMKRI Bogor,1,Kabar PMKRI Bogor.,1,kabar PMKRI Denpasar,1,Kabar PMKRI Jambi,1,Kabar PMKRI Makassar,5,Kabar PMKRI Malang,2,Kabar PMKRI Mataram,1,Kabar PMKRI Nasional,1,Kabar PMKRI Nias,2,Kabar PMKRI Palopo,1,Kabar PMKRI Pekanbaru,5,Kabar PMKRI Pematangsiantar,4,Kabar PMKRI Pontianak,1,Kabar PMKRI Ruteng,5,Kabar PMKRI Samarinda,4,Kabar PMKRI Sintang,2,Kabar PMKRI Yogyakarta,2,Kabinet Indonesia Maju,1,Kabupaten Malaka,1,Kabupaten NAGEKEO,2,Kalbar,1,Kalimantan Selatan,2,Kampanye,2,Kapolda,1,Kapolda Metro Jaya,1,Kapolri,3,Kasidi,1,katedral makasar,3,Katolik,1,Keberagaman #KitaIndonesia,1,Kebhinekaan,2,KEJAGUNG,1,Kejari,1,kejari sikka,1,kejati bengkulu,1,Kekerasan Militer,1,Kekerasan Seksual,1,Kembalikan,1,Kemenag,1,Kemendes PDTT,1,Kemenkumham,2,Kesehatan,2,Khawatir MUI Ditunggangi,1,Kita Indonesia,16,KOMDA PAPUA,1,komda sumbagsel,1,komda timor,1,Kominfo,18,Komnas HAM,2,Komnas Perempuan,1,kompas media,1,Komputer,1,koneksi internet,1,KontraS,2,Korem Samarinda,1,Korupsi,2,Korupsi Perum Perindo,1,KPK,4,KPU,1,KWI,1,Labuan bajo,1,LAMPUNG,2,Larantuka,1,Lembaga Kajian PP PMKRI,1,Lembaga Negara,1,Lidya Sartono,1,LIPI,1,LITERASI,1,LKK,1,LKPJ 2020,1,Logo PMKRI,1,Lulung,1,Mabim PMKRI Pontianak,1,Mahasiswa Papua,2,Mahmudi,1,Majelis Adat Dayak,1,Makasar,2,Makassar,1,Malang,1,MANGGARAI,2,Mario Fernandez,1,Mario Yosryandi Sara,2,Mars Wera,1,Maruarar Sirait,1,Marz Wera,1,Mata Rakyat,1,MEA,1,Megawati,1,meksiko,1,Menag,1,Menhan,1,Menkominfo,8,Menlu Tongkok,1,Michell Rompis,1,Militan,1,Militer,1,MIMIKA,1,MPAB,4,MPAB PMKRI Ruteng,1,MPAB/MABIM,1,Muchdi,1,Munir,1,Mutilasi,1,Myanmar,8,Nagekeo,1,Narkoba,1,Nasional,305,Natal 2018,1,Natal Bersama Kota Bogor.,1,Natalius Pigai,1,Nawacita Jokowi,2,Nawacita Jokowi Gagal,1,New York,3,Ngada,1,NKRI,1,NTT,2,NU,1,Obama,1,Okto Nahak,1,OMK,1,Opini,132,Orang Muda,1,Ormas,1,Otsus,2,Ovin Gili,1,Padang,1,Papua,7,Parade Bhineka Tunggal Ika,1,Pariwisata,1,Parno S. Mahulae,1,Partai Demokrat,2,Partai Komunis,1,Pasar Danga,1,Patung Buddha,1,Paulus Gemma Galgani,1,Paus,2,Paus Fransiskus,3,PB PMII,2,PBB,1,PDIP,1,Peduli Kemanuisan.,1,Pelayanan Publik,1,Pembangunan,1,Pemboman,2,Pemkot Malang,1,Pemkot Surabaya,1,pemprov jambi,1,Pemuda Katolik Papua Barat,1,Penangguhan,1,Pendidikan,2,Penembakan Anggota PMKRI,1,penistaan agama,1,Perbedaan,1,Perbup,1,Perempuan,1,PERMASNA,1,Pesan Prabowo,1,PHPT PP PMKRI,1,Pilkada,4,Pilkada Damai,1,Pilkada Jakarta,2,Pilpres 2019,5,Pilpres2019,5,PK Makassar,1,PKB,1,PLTP Mataloko,1,PMII,2,PMKRI,148,PMKRI Alor,1,PMKRI Ambon,4,PMKRI ATAMBUA,1,PMKRI Bali,2,PMKRI Balikpapan,1,PMKRI Bandar Lampung,4,PMKRI Banjarmasin,1,PMKRI Batam,1,PMKRI Bengkulu,12,PMKRI Bogor,2,PMKRI Cabang Ngada,1,PMKRI Calon Cabang Sambas,1,PMKRI Denpasar,3,PMKRI Ende,3,PMKRI Flores,1,PMKRI Gorontalo,1,PMKRI Gowa,2,PMKRI Jajakan Gowa,2,PMKRI Jakarta Pusat,20,PMKRI Jakarta Timur,2,PMKRI Jakarta Utara,6,PMKRI Jambi,6,PMKRI Jayapura,1,PMKRI Jember,1,PMKRI Jogja,1,PMKRI Juara,1,PMKRI Kalimantan Tengah,2,PMKRI Kapuas Hulu,2,PMKRI Kefa,2,PMKRI Kendari,3,PMKRI Kupang,14,PMKRI Lampung,3,PMKRI Langgur,6,PMKRI Larantuka,1,PMKRI Madiun,1,PMKRI Makassar,29,pmkri malaka,4,PMKRI Malang,9,PMKRI Manado,6,PMKRI Mataram,2,PMKRI Maumere,21,PMKRI Medan,5,PMKRI Ngada,1,PMKRI Nias,1,PMKRI Padang,1,Pmkri palangka Raya,7,Pmkri palangkaraya,3,PMKRI Palembang,8,PMKRI Palopo,12,PMKRI Palu,1,PMKRI Papua,2,PMKRI Peduli,6,PMKRI Pekanbaru,2,PMKRI Pematangsiantar,4,PMKRI Pontianak,1,PMKRI Regio Timor,1,PMKRI Ruteng,1,PMKRI Samarinda,10,PMKRI Sambas,1,PMKRI Saumlaki,1,PMKRI Siantar,6,PMKRI Sibolga,1,PMKRI Sintang,1,PMKRI Sorong,1,PMKRI Sumatera,1,PMKRI Sungai Raya,2,PMKRI Surabaya,7,PMKRI Surakarta,4,PMKRI Timika,1,PMKRI Timor,2,PMKRI Tomohon,2,PMKRI Tondano,4,PMKRI Toraja,11,PMKRI Tual,1,PMKRI Yogyakarta,1,PMRI Ende,1,PNS,1,Polemik UPR,1,Polisi,3,Politik,12,Politisasi SARA,1,POLRES KUPANG KOTA.,1,POLRES Sikka,1,POLRI,1,POLTEK Kupang,1,PP GMKI,2,PP PMKRI,39,PPKM,1,Presiden,1,Press Release,5,Pribumi,1,Profil,4,Prolegnas,1,Prostitusi Online,2,Puisi,15,Pungli,1,Putin,1,Radikalisme,1,Raja,1,RAKERNAS,1,RAKERNAS PMKRI,3,Ratna Sarumpaet,1,Refleksi Hari Kartini,2,Regial,2,Regional,264,Regional. PMKRI Sumatera,1,Rendi,1,Rendy Stevano,2,Restu Hapsari,1,Rikard Djegadut,1,Rinto Namang,1,Risma,1,Rizieq,2,Robertus Dagul,4,RSUD TC.HILLERS MAUMERE,1,RUAC,1,Rudal,1,Rumah,1,Rusia,1,RUU Masyarakat Adat,1,RUU PKS,1,Sakinem,1,salman khan,1,Samarinda,3,Samarinda.,1,Sandiaga,1,satelit 6G,1,SENAT Mahasiswa,1,Seribu Lilin,1,Setya Novanto,2,Siaran Pers,3,SIKKA,2,Sistem,1,Siti Zuhro,1,Somalia,1,SPI,1,STKIP Betun,1,Stop Kekerasan Terhadap Perempuan,1,Strategi,1,Sukmawati,1,sulawesi barat,1,Sulawesi Selatan,2,sulsel,1,Sumba Timur,1,Suriah,1,Survei,1,Swedia,1,Tahan Ahok,1,Tahun Baru 2019,1,Taliban,1,Tanjung Balai,1,Tedy Ndarung,1,telegram kapolri,1,Teologi Maut,1,Tepo Seliro,1,Teresa,1,Terorisme,3,Thomas Tukan,2,Thomson Sabungan Silalahi,1,TKW,1,TNI,3,Tolak HTI,2,Tomson Silalahi,1,Tondano,1,toraja,2,Transaksi,1,Trump,3,Tumor Ganas,1,Uang,1,UNDANA Kupang,1,Unipa Maumere,2,Uskup Kupang,1,Ustad Yahya Waloni,1,UU ITE,1,Vaksin,3,Vatikan,6,Vebivorian,1,Verbivorian,8,Verbivorian. PMKRI Jakarta Pusat,2,Waduk Lambo.,1,Wali Kota,1,WaliKota,1,Wanita Berjilbab,1,Wartawan,1,Wartawan TEMPO,1,WhatsApp,1,WHO,1,Wikileaks,1,Wiranto,1,Wuhan,1,Xi Jimping,1,Yensiana,1,Yogen Sogen,4,
ltr
item
Verbivora.com: Lonceng Kematian PMKRI di Era Disrupsi Teknologi
Lonceng Kematian PMKRI di Era Disrupsi Teknologi
Selain punya efek kejut (surprises), disrupsi teknologi mampu sekonyong-konyong menggeser (sudden shift) status quo petahana sehingga nyaris kehilangan basis dan pasar dengan kecepatan (speed) yang luar biasa. Lantas bagaimana dengan PMKRI?
https://3.bp.blogspot.com/-W26Fei7s1X8/XG-Ou5_1UwI/AAAAAAAABtw/bpjZaTTc9WAsQh5ojJGF4aN7Vr7hxIYSgCLcBGAs/s640/e1f93acb-5b13-4603-aa47-cb3cf893ca7b.jpg
https://3.bp.blogspot.com/-W26Fei7s1X8/XG-Ou5_1UwI/AAAAAAAABtw/bpjZaTTc9WAsQh5ojJGF4aN7Vr7hxIYSgCLcBGAs/s72-c/e1f93acb-5b13-4603-aa47-cb3cf893ca7b.jpg
Verbivora.com
https://www.verbivora.com/2019/02/lonceng-kematian-pmkri-di-era-disrupsi.html
https://www.verbivora.com/
https://www.verbivora.com/
https://www.verbivora.com/2019/02/lonceng-kematian-pmkri-di-era-disrupsi.html
true
1552102979589694575
UTF-8
Semua postingan Belum ada postingan LIHAT SEMUA Selengkapnya Balas Batal Balas Delete Oleh Home HALAMAN POSTINGAN Lihat Semua Rekomendasi LABEL ARSIP SEARCH SEMUA POSTINGAN Tidak ditemukan postingan yang Anda cari Home Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Mgu Sen Sel Rab Kam Jum Sab Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des baru saja 1 menit lalu $$1$$ minutes ago 1 jam lalu $$1$$ hours ago Kemarin $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago lebih dari 5 minggu lalu Follower Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy