PMKRI Dorong Anak Muda Partisipasi dalam Ekonomi Berkelanjutan

Surabaya, Verbivora.com – Dalam rangka Konferensi Studi Regional (KSR) Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Regio III menggelar seminar nasional bertajuk Strategi Membangun Ekonomi Berkelanjutan Menyonsong Indonesia Emas 2045 bertempat di Wisma Paroki HKY, Jln. Mojopahit, Kota Surabaya, Kamis (19/10/2023)

Kegiatan seminar nasional tersebut dihadiri delegasi PMKRI Cabang Surabaya, PMKRI Cabang Denpasar, PMKRI Cabang Mataram, PMKRI Cabang Madiun, PMKRI Cabang Malang dan PMKRI Cabang Jember

Diskusi dimoderatori oleh Ketua Presidium PMKRI Cabang Surabaya Olimpius Jurniawan dengan pemateri dari Ketua Presidium Pengurus Pusat PMKRI Tri Natalia Urada, Sekretaris Utama BIN 2014-2021 Buyung Zaelani, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono, Kepala Dispora Jawa Timur Moh. Ali Kuncoro dan Pengusaha muda Rehadi S.W Jatmika

PMKRI; Membangun Ekonomi dengan Kolaborasi dan Aksi
Verbivora.com/sesi diskusi/ist

Baca:Bertemu Ketum Dewan Ekonomi Indonesia Timur, PMKRI Makassar Siap Sukseskan Pelatihan Kewirausahaan

Mengawal upaya tujuan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan inklusif, anak muda memiliki peran untuk terlibat aktif dan menjawab tantangannya agar tercapai indonesia emas yang diharapkan

“Anak muda dapat membantu mengatasi tantangan dengan berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan. Terlibat dalam sektor berkelanjutan seperti pertanian, industri kreatif, dan energi terbarukan. Selain itu, anak muda dapat mempromosikan kesadaran menjaga lingkungan dan berkelanjutan di kalangan masyarakat,”kata Ketua Presidium PP PMKRI Tri Natalia Urada

PMKRI; Membangun Ekonomi dengan Kolaborasi dan Aksi
Verbivora.cpm/sesi pemaparan materi oleh Ketua Presidium PP PMKRI/ist

PMKRI; Membangun Ekonomi dengan Kolaborasi dan Aksi

Lanjutnya, Ia mengajak anak muda khusus kader PMKRI untuk membuka diri agar mampu bersaing dan berkolaborasi

“Anak muda memiliki peran penting dalam membangun ekonomi berkelanjutan dengan inovasi dan kemitraan yang kuat. Untuk itu perlu kolaborasi dan aksi,”tambahnya

Selaras, Kepala Dispora Jatim, Moh. Ali Kuncuro mengatakan bonus demografi menjadi tantangan anak muda untuk bisa cerdas secara pengetahuan dan memiliki karakter

“Pemuda menjadi terdepan dalam gerakan dengan presentasi usia produktif 16-60 tahun mendominasi 60% dari jumlah penduduk indonesia tentu dengan SDM unggul baik segi jumlah dan kualitas,”kata Moh. Ali Kuncuro

“Oleh karena itu, anak muda harus pintar dan punya karakter positif. Sudah tau potensi diri masing-masing, kekuatan dan kekurangan harus dimapping, hal-hal positif dikembangkan serta lingkungan juga mempengaruhi jadi harus ada mentor agar dapat berpacu terjun dalam usaha,”pungkasnya

RELATED ARTICLES

Most Popular